Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Dendi Pryandana mengatakan, kedua fly over tersebut sangat mendesak untuk dibangun. Pasalnya, di kedua lokasi ini merupakan titik kemcetan. “Untuk mengurangi tingkat kemacetan yang kian hari makin parah di Kota Tangsel, rencananya dibangun 2 buah fly over,” ucapnya, akhir pekan lalu.
Dikatakan Dendi, simpang Gaplek, rencananya dibangun fly over sepanjang 100 meter dan di Pasar Serpong akan dibangun fly over lebih dari 100 meter. Sedangkan anggaran yang dibutuhkan untuk membiayai pembangunan fly over itu telah diajukan ke Departemen Pekerjaan Umum (DPU). “Untuk fly over Simpang Gaplek dibutuhkan dana Rp100 miliar dan fly over Pasar Serpong dibutuhkan lebih dari Rp100 miliar,” terangnya.
Hingga saat ini, sambung Dendi, untuk Detailed Engineering Design (DED), dalam tahap perancangan. Karena DED harus dicocokkan dengan kondisi lahan serta utilitas tanah yang akan digunakan sebagai fly over. “Setelah selesai DED itupun akan kami kirimkan ke Departemen PU,” katanya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangsel Eddy Malonda menambahkan, sebetulnya fly over yang akan lebih didahulukan dalam realisasi pembangunannya adalah fly over Simpang Gaplek. “Kemudian setelah selesai barulah disusul pembangunan fly over Pasar Serpong,” ucapnya.
Fly over Simpang Gaplek, kata dia, merupakan proyek nasional. Sedangkan, Serpong akan dibangun oleh pemprov Banten. Untuk Pemkot Tangsel hanya pemebeasan lahan di kedua lokasi tersebut. “Pemkot Tangsel dalam pembangunan dua fly over itu hanya mengeluarkan anggaran untuk proses pembebasan lahan saja. Proses itupun bukanlah hal yang mudah,” ujarnya. (mg-07/man/del)
0 komentar:
Posting Komentar